Makassar (ANTARA) - Kapolsek Cempa, Polres Pinrang, AKP Akbar Andi menerima penghargaan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Komisaris Polisi serta pin emas dan piagam dari Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis atas aksinya menyelamatkan warga yang hampir mati dikeroyok massa.
Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Mas Guntur Laupe di Makassar, Sabtu, usai menyerahkan penghargaan itu mengaku bangga atas prestasi bawahannya itu.
"Kenaikan pangkat luar basa diberikan atas jasa dan aksi heroik dari kapolsek. Tidak banyak yang mendapat penghargaan seperti ini," ujar Mas Guntur Laupe.
Penghargaan Kapolri tersebut didasari dengan Keputusan Kapolri Nomor: KEP/178/I/2020 tanggal 28 Januari 2020 tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) bagi Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Surat keputusan itu ditindaklanjuti dalam Surat Telegram Kapolri yang ditandatangani oleh Kepala Biro Pembinaan Karir (Karo Bingkar) Asisten SDM Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dengan Nomor: STR/38/I/KEP/2020 tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa.
Ia mengatakan Akbar Andi diberi penghargaan atas aksinya yang viral saat melindungi seorang penambang yang nyaris tewas dikeroyok massa di sebuah kebun dengan cara berlutut dan bersimpuh memohon agar massa tidak melakukan aksi anarkhi.
Andi Akbar meraih penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari Ajun Komisaris Polisi (AKP) menjadi Komisaris Polisi (Kompol).
Mas Guntur Laupe menyampaikan KPLB diberikan kepada anggota Polri sebagai bentuk apresiasi pimpinan terhadap prestasi anggota dalam melaksanakan tugas di lapangan dan dinilai melebihi semangat rela berkorban yang melampaui panggilan tugasnya.
"Jadi kenaikan pangkat luar biasa ini, dapat diberikan kepada siapa saja anggota Polri yang berprestasi. Anggota dituntut bersaing secara sehat dan natural dalam perkembangan karir di Kepolisian," katanya.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, AKP Akbar diberi penghargaan atas aksinya yang viral saat bersimpuh melindungi seorang penambang yang nyaris tewas dikeroyok massa di sebuah kebun dengan cara berlutut dan bersimpuh memohon agar massa tidak melakukan aksi anarkhi pada Selasa, 5 November 2019.