Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua gencar menggalakkan penanaman cabai di perkarangan rumah guna mengantisipasi adanya lonjakan harga menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri selain juga memperkuat Kerjasama Antar Daerah (KAD).
Pelaksana Tugas Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Rabu, mengatakan selain itu pihaknya melakukan pemantauan ketersediaan di pasar-pasar sehingga tidak terjadi penimbunan.
“Kami terus melakukan pemantauan terhadap ketersediaan pangan khususnya pada komoditas cabai,” katanya.
Menurut Suzana, cabai merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi sehingga memang harus dijaga harganya sehingga tidak mengalami kenaikan khusus menjelang bulan Ramadhan.
“Mendagri meminta pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi, salah satunya dengan kerjasama antar daerah. Jadi daerah yang surplus bahan pangan bisa menopang daerah yang defisit,” ujarnya.
Dia menjelaskan seperti beberapa waktu lalu di mana pihak Pemprov Papua memasok 1,3 ton cabai dari Kabupaten Waropen ke Kota Jayapura dan tidak menutup kemungkinan juga dengan daerah atau provinsi lainnya.
“Waropen itu surplus cabai merah, jadi Pemerintah Provinsi Papua langsung intervensi dan mendistribusikan ke daerah yang minim seperti Kota Jayapura, begitu juga nanti dengan daerah lainnya untuk itu peningkatan koordinasi memang sangat penting dilakukan,” katanya lagi.
Dia menambahkan hal tersebut merupakan salah satu langkah konkrit Pemprov Papua bersama anggota tim pengendalian inflasi daerah/TPID Papua untuk mengendalikan inflasi di daerah.
“Pada Februari 2023 Inflasi Papua mencapai 5,05 persen. Angka tersebut membuat Papua berada di deretan lima besar provinsi inflasi terendah secara nasional,” ujarnya lagi.