Biak (ANTARA) - Kabupaten Biak Numfor, Papua merupakan daerah kepulauan yang kini menjadi pelopor Papua tangguh dalam mewujudkan sanitasi lingkungan di keluarga untuk masyarakat di wilayah Timur Indonesia.
Kepeloporan Biak menuju Papua tangguh sanitasi lingkungan dengan penerapan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) telah dimulai pada tahun 2023. Sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat.
Kelima pilar STBM yakni stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum, pengamanan sampah rumah tangga hingga pengelolaan limbah rumah tangga.
STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara memicunya untuk melakukan sanitasi lingkungan sekitarnya.
Konsistensi Pemkab Biak Numfor menjadi pelopor Papua tangguh di bidang sanitasi lingkungan telah diwujudkan pada saat ini dengan mendeklarasikan 100 persen warga Biak Numfor tersebar di 268 kampung/kelurahan sudah tidak stop buang air besar sembarangan.
Asisten II Sekretaris Daerah Biak Numfor Lot Yensenem mengatakan, sanitasi lingkungan yang sehat dan bersih merupakan bukti komitmen yang diperlukan menuju Papua tangguh STBM.
Biak salah satu kabupaten di Tanah Papua telah mempelopori sanitasi lingkungan untuk masyarakat yang pertama di Papua. Dari lima pilar STBM yang menjadi tujuan Papua tangguh sanitasi dengan menetapkan Biak sebagai pusat unggulan (center of excellence) pengembangan sanitasi di Tanah Papua.
Transisi menuju sanitasi aman melalui pendekatan lima pilar STBM dengan melakukan pendekatan tokoh agama, adat, kaum milenial dan pemerintah kampung setempat.
Untuk mendukung program STBM dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan sarana prasarana air bersih di setiap lingkungan sekolah dan keluarga. Kebutuhan air bersih sangat vital bagi masyarakat karena turut andil mewujudkan Papua tangguh menuju STBM melalui lima pilar.
Masalah kebutuhan air dan sanitasi merupakan satu kesatuan yang penting dalam kehidupan masyarakat di Tanah Papua. Tanpa sanitasi yang baik, maka keadaan lingkungan akan menjadi kotor, kuantitas dan kualitas air akan menurun.
Oleh karena itu, kebutuhan air bersih dan sanitasi lingkungan merupakan satu kesatuan kebutuhan yang saling berdampingan hidup dengan manusia. Dengan demikian, perlu adanya kepedulian semua pihak dalam mewujudkan Papua tangguh sanitasi.
Komitmen daerah
Menetapkan Biak Numfor sebagai daerah pusat pengelola sanitasi lingkungan sebagai komitmen yang diperlihatkan pemerintah daerah setempat melalui kebijakan strategis Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap.
"UNICEF memberikan apresiasi kepada Pemkab Biak Numfor dan Bupati Herry yang sudah berkomitmen mendukung program sanitasi lingkungan untuk Papua tangguh sanitasi 2023," ujar Kepala Perwakilan UNICEF Papua dan Papua Barat, M.Aminuddin Ramdan.
Kabupaten Biak Numfor merupakan kabupaten pertama di Tanah Papua yang telah mencapai 100 persen warga kampung sudah melakukan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Hal itu sangat membantu terciptanya sanitasi yang baik. Masalah sanitasi lingkungan jika tidak ditangani dengan semestinya maka akan menjadi sumber macam penyakit seperti diare, stunting, cacingan dan berbagai penyakit tropis lainnya.
Dengan mengelola sanitasi lingkungan yang baik di setiap rumah tangga, maka diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan bagi anak-anak sebagai generasi emas Papua yang unggul,sehat, cerdas dan bersih.
Dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goal (SDGs) pada sektor lingkungan hidup, semua negara termasuk Republik Indonesia telah memastikan akses universal air bersih dan sanitasi.
Perhatian Pemkab Biak Numfor lewat berbagai program strategis daerah mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan sanitasi lingkungan yang sehat. Hal ini bisa mempercepat tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang sanitasi lingkungan.
UNICEF terus mendorong pemerintah Kabupaten/Kota di Tanah Papua dapat mencontoh Pemkab Biak Numfor menjadi pionir pelaksanaan sanitasi lingkungan menuju Papua tangguh sanitasi.
Dukungan masyarakat
Program Kabupaten Biak Numfor menangani sanitasi lingkungan mendapat dukungan masyarakat di berbagai kampung dan kelurahan.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Nimbrot Morin, mengakui bahwa meningkatkan kualitas pengelolaan sanitasi lingkungan merupakan sebuah proses untuk merubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat dan bersih.
Perhatian Pemkab Biak Numfor bersama UNICEF untuk mendukung program sanitasi lingkungan di keluarga merupakan bukti nyata komitmen pemerintah Kabupaten Biak Numfor dalam menyiapkan masyarakat Biak Numfor sehat.
Hal ini dibuktikan dengan dukungan UNICEF lewat mitra Yayasan Rumsram Biak membangun fasilitas jamban inklusi (Gidsi) bagi kaum disabilitas. UNICEF telah membangun tiga jamban khusus kaum difabel di daerah ini.
Dengan setiap keluarga menjaga sanitasi lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman maka masyarakat terbebas dari berbagai macam penyakit. Mengubah kebiasaan untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih membutuhkan kesadaran masyarakat di berbagai kampung.
Oleh karena itu, lima pilar STBM sanitasi lingkungan diharapkan dapat terealisasi secara berkelanjutan di setiap rumah tangga warga berbagai kampung.
"Kami sebagai mitra kerja UNICEF di Biak Numfor selalu siap mendukung program pemerintah dalam pengelolaan sanitasi lingkungan.Apalagi Biak telah menjadi pusat Papua tangguh sanitasi," ujar Direktur Yayasan Rumsram Biak Isak Matarihi saat peresmian jamban inklusi Gidsi di Kampung Manggandisapi Distrik Biak Kota.
Dengan pengelolaan sanitasi lingkungan di setiap rumah tangga akan berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat Biak Numfor. Berbagai kampung diharapkan bisa menjadi model mewujudkan Papua tangguh sanitasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menjadikan Biak pusat Papua tangguh sanitasi