Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bersama UNICEF mengelar Rapat Koordinasi (Rakor) Manajemen Daerah guna membahas enam komponen layanan dasar yang merupakan program kerja sama periode 2021-2025.
Asisten Bidang Umum Sekda Papua Derek Hegemur di Jayapura, Selasa, mengatakan enam komponen tersebut adalah pertama, program gizi yang berfokus pada penanganan dan penurunan angka stunting .
“Lalu kedua yakni program air dan sanitasi (Wash) yang berfokus pada membantu pemerintah daerah untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat terkait praktek Buang Air Besar (BAB) Sembarangan dan perilaku hidup yang bersih dan sehat (higienis) dalam bermasyarakat,” katanya.
Ketiga, kata dia, program kesehatan yang difokuskan pada peningkatan layanan bayi baru lahir yang berkualitas, penguatan sistem dan layanan Imunisasi serta eliminasi malaria dari berbagai wilayah di Papua.
“Keempat, program pendidikan untuk anak usia dini, literasi kelas awal dan perkembangan remaja,” ujarnya.
“Keempat, program pendidikan untuk anak usia dini, literasi kelas awal dan perkembangan remaja,” ujarnya.
Kemudian kelima, lanjutnya, program perlindungan anak yang fokus pada upaya membangun sistem perlindungan anak nasional untuk mencegah dan menangani kekerasan, pelecehan, penelantaran, dan eksploitasi.
“Keenam, program lintas sektor yang juga menjadi prioritas adalah kesiapan darurat dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) sehingga secara langsung akan mendukung komitmen nasional pada kerangka PRB 2015-2030,” katanya.
Dalam rakor tersebut pihaknya meminta agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis dapat mengidentifikasi berbagai capaian, isu, dan permasalahan pelaksanaan program kerjasama di Provinsi Papua pada 2024,
“Dengan membahas program kerja sama antara pusat-UNICEF 2021-2025 ini diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan rencana kerja 2025 sehingga mendorong percepatan pencapaian target SDGs anak di berbagai bidang,” ujarnya.