Poso (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah tahun ini mulai mengembangkan budidaya bawang merah dengan menggunakan benih biji varietas lokananta yang merupakan teknologi baru.
Kepala Dinas Pertanian Poso Suratno, Selasa mengatakan penggunaan benih biji lokananta lebih efisien dan hasilnya dua kali lipat lebih banyak daripada menggunakan benih umbi.
"Benihnya juga mudah diperoleh karena tersedia di toko-toko," ujarnya.
Kelebiha lainnya saat panen, lanjut Suratno, bawang dari benih biji lokananta bisa langsung dijual tanpa perlu menyisihkan sebagian umbi hasil panen untuk benih untuk penanaman berikutnya.
"Ini teknologi baru, budidaya bawang merah menggunakan benih biji lebih murah dari behih umbi. Kalau umbi satu ton per hektare harganya sampai Rp50 juta, sementara benih biji hanya empat kilo per hektare yang harganya Rp4 juta," ujarnya.
Untuk mendukung program tersebut, Pemerintah Kabupaten Poso, sambungnya akan memberikan bantuan benih biji bawang merah kepada para kelompok tani dengan lahan seluas 100 hektare.
"Ada 20 desa yang mengembangkan budidaya bawang merah ini yang sudah disiapkan dan setiap desa akan mendapat alokasi lima hektare,"ujarnya.
Desa-desa itu yakni Desa Sintuwu Lemba, Ratoombu, Buyumpondoli, Owini, Barati, Mayoa, Pandajaya, Bangun Jaya, dan Pandayora.
Sedangkan kebun induk untuk pengembangan benih biji tersebut sedang dikembangkan di Desa Buyumpondoli dengan demplot seluas lima hektare.
"Dulu yang mendaftar ikut program ini banyak namun ada yang mundur karena takut gagal sebab penggunaan benih biji ini masih baru. Makanya kita kasih dulu lima hektare per desa,"katanya.
Ia berharap program itu berhasil demi mewujudkan Kabupaten Poso sebagai penyedia sayur-mayur dan tanaman hortikultura lainnya di Sulteng.