Sentani (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua memperoleh 200 orang pemilih tambahan yang masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) hingga 8 Desember 2023.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Papua Steve Dumbon saat dihubungi ANTARA di Jayapura, Sabtu, mengatakan saat ini pihaknya fokus melakukan pendataan terhadap pemilih baru di sembilan kabupaten/kota di Papua.
“Kesulitan yang dihadapi teman-teman di lapangan dalam mendata pemilih baru itu mereka tinggal di medan tempat tinggal yang berat,” katanya.
Menurutnya, kesulitan yang dihadapi petugas pendataan dari KPU Papua itu aktivitas masyarakat yang tidak berada di tempat ketika petugas datang menghampiri rumah mereka.
“Masyarakat biasanya ke kebun, kantor itu di siang hari, pada malam hari ketika petugas kembali mereka sudah istirahat karena kecapekan,” ujarnya.
Meskipun demikian, pihaknya terus menginstruksikan untuk petugas lapangan tidak boleh menyerah dalam pendataan masyarakat yang belum terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Kita berharap pemilih Papua untuk tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024 berada di angka 90 persen lebih,” katanya.
Dia menambahkan memang ada beberapa daerah di Papua yang sulit dijangkau seperti Kabupaten Mamberamo Raya, Sarmi, Kabupaten Jayapura dan Waropen.
“Kita berusaha untuk meminimalkan
masyarakat yang golput, bukan karena sengaja, tetapi tidak terdaftar,” ujarnya.
Berita Terkait
Pemprov Papua imbau pemilih pemula tak golput pada Pilkada 2024
Senin, 18 November 2024 2:21
Penjabat Gubernur Papua ajak warga Kabupaten Keerom tak golput
Rabu, 30 Oktober 2024 15:23
KPU Jayapura harap masyarakat gunakan hak politiknya di Pilkada 2024
Jumat, 4 Oktober 2024 14:32
Pemkot Jayapura minta warga tidak golput saat pilkada
Jumat, 26 Juli 2024 13:39
KPU Jayapura: 568 TPS sukses laksanakan pemilu
Kamis, 15 Februari 2024 14:43
KPU Jayapura harap masyarakat 139 kampung tidak golput kawal Pemilu
Minggu, 11 Februari 2024 11:29
Muhammadiyah Jayapura minta warganya tak golput di Pemilu 2024
Minggu, 11 Februari 2024 0:15
MBI ajak warga Tionghoa di Papua tak "golput"
Minggu, 11 Februari 2024 0:14